Sabtu, 09 Juli 2011

fitria ramadhani


fitria ramadhani, itulah nama gue yg diberikan sama OrTu gue sewaktu gue lahir, nama gue itu berfungsi untuk membedakan antara kaka gue yang pertama, yang kedua, dan orang - orang sekitar gue pastinya.
gue dilahirin di jakarta, kalo soal tanggal gue selama ini nggak pernah ngasih tau yang bener sama temen gue satupun. hhahaha,, kalo temen gue nanya di bulan februari, gue jawab desember, tapi kalo temen gue nanya di bulan juli, ya gue jawab bulan mei ,, sebenernya gue males aja temen gue tau tanggal lahir gue, gue ngerasa risih gimanaaaa gitu. sekarang diawal pembuatan blog gue, gue mau kasih tauin tanggal lahir gue yang sebenarnya..
asli, gue lahir di tanggal 21 MARET . terserah si kalo gak percaya ..

gw terlahir sebagai anak bungsu dari 3 bersaudara, jelas gue gak punya ade,, sempet ngiri si sama tetangga gue yg baru punya ade, tapi setelah gue pikir 'ngapain juga punya ade, toh pasti bakalan nyusahin gue aja'. tapi ngga enaknya jadi anak belakangan gue ngga bisa nyuruh - nyuruh anak kecil, yang jadi pelampiasan justru sepupu gue yang paling kecil.. hhahaha..

gw punya 2 ponakan mereka cewe dan cowo, yang pertama namanya Alysa Nada Salsabilla dan Fairel Attaris Khalif dari kaka (cowo) gue yang pertama, maklumlah jarak usia gue sama abang gue yang kedua aja terpaut 12 tahun.
banyak orang bilang kalo keponakan gue itu orang cina, sampe sampe dia dipanggil cici gara - gara matanya yang sipit. awalnya si, gw juga sempet gerang,, lagian setiap gw ajak keluar orang orang sekitar langsung pada bilang " ci, toko masnya dijagain cii.. " hahhhh,, ampun banget deh .
tapi, mau gimana lagi,,  ibunya punya darah korea , jadi anaknya yaaa .. ngga beda jauh sama ibunya..
yang gw lucu,, keluarga kaka gw itu kalo lagi ketawa matanya merem ketutupan pipi .hahahaha..


hmm.. udahan dulu yaa,, kita bersambung nih .






Senin, 10 Januari 2011

Untukmu INDONESIA

Siapapun dia, bagaimanapun tintanya bercerita, adalah aksara yang membuatnya bicara.
Meski tidak semua suara dapat kami tangkap menjadi juara.
Biarlah partisipasi kita menjadi salah satu amalan kebaikan bahwa sekecil apapun pena dan tinta bergerak, disitulah kan tertulis segala jejak.

Akhirnya ...
Dari ribuan kata-kata yang tersimpan dalam memori rasa. 
Ada sembilan huruf yang tertata,merekam jutaan rasa dalam sekumpulan cerita
Adalah 'I'
Ini bukan sebuah pintu yang dengan mudah kau masuki lalu kau tinggal pergi
karena 'N'
Nama-nama yang tercatat pada lembar memori
hanya 'D'
Denyut yang semakin lama semakin menjauh dari mimpi
hingga 'O'
Otak-otak yang berkarat semakin sekarat berbincang
tentang 'N'
Nisan-nisan yang memang dahulu tersimpan segala kenangan
jika 'E'
Erangan semua pahlawan telah kita bayar dengan pengkhianatan
kepada 'S'
Semua rakyat, semua kepala yang didalamnya terdapat harap
maka 'I'
Izinkan pintu ini terbuka
untuk 'A'
Ayat-ayat pengobar semangat. Hingga segala kata yang bermuara, 
Untukmu INDONESIA 

10 Gejala Pemanasan Global


Ada yang bilang pemanasan global itu hanya khayalan parapecinta lingkungan. Ada yang bilang itu sudah takdir. Ilmuwan juga masih pro dan kontra soal itu. Yang pasti, fenomena alam itu bisa dirasakan dalam 10 kejadian berikut ini. Dan yang pasti ini bukan imajinasi belaka, sebab kita sudah mengalaminya.
Lapisan Es yang Kian Menipis
Lapisan Es yang Kian Menipis

  • Kebakaran hutan besar-besaran
Bukan hanya di Indonesia, sejumlah hutan di Amerika Serikat juga ikut terbakar ludes. Dalam beberapa dekade ini, kebakaran hutan meluluhlantakan lebih banyak area dalam tempo yang lebih lama juga. Ilmuwan mengaitkan kebakaran yang merajalela ini dengan temperatur yang kian panas dan salju yang meleleh lebih cepat. Musim semi datang lebih awal sehingga salju meleleh lebih awal juga. Area hutan lebih kering dari biasanya dan lebih mudah terbakar.
  • Situs purbakala cepat rusak
Akibat alam yang tak bersahabat, sejumlah kuil, situs bersejarah, candi dan artefak lain lebih cepat rusak dibandingkan beberapa waktu silam. banjir, suhu yang ekstrim dan pasang laut menyebabkan itu semua. Situs bersejarah berusia 600 tahun di Thailand, Sukhotai, sudah rusak akibat banjir besar belum lama ini.
  • Ketinggian gunung berkurang
Tanpa disadari banyak orang, pegunungan Alpen mengalami penyusutan ketinggian. Ini diakibatkan melelehnya es di puncaknya. Selama ratusan tahun, bobot lapisan es telah mendorong permukaan bumi akibat tekanannya. Saat lapisan es meleleh, bobot ini terangkat dan permukaan perlahan terangkat kembali.
  • Satelit bergerak lebih cepat
Emisi karbon dioksida membuat planet lebih cepat panas, bahkan berimbas ke ruang angkasa. Udara di bagian terluat atmosfer sangat tipis, tapi dengan jumah karbondioksida yang bertambah, maka molekul di atmosfer bagian atas menyatu lebih lambat dan cenderung memancarkan energi, dan mendinginkan udara sekitarnya. Makin banyak karbondioksida di atas sana, maka atmosfer menciptakan lebih banyak dorongan, dan satelit bergerak lebih cepat.
  • Hanya yang Terkuat yang Bertahan
Akibat musim yang kian tak menentu, maka hanya mahluk hidup yang kuatlah yang bisa bertahan hidup. Misalnya, tanaman berbunga lebih cepat tahun ini, maka migrasi sejumlah hewan lebih cepat terjadi. Mereka yang bergerak lambat akan kehilangan makanan, sementar mereka yang lebih tangkas, bisa bertahan hidup. Hal serupa berlaku bagi semua mahluk hidup termasuk manusia.
  • Pelelehan Besar-besaran
Bukan hanya temperatur planet yang memicu pelelehan gununges, tapi juga semua lapisan tanah yang selama ini membeku. Pelelehan ini memicu dasar tanah mengkerut tak menentu sehingga menimbulkan lubang-lubang dan merusak struktur seperti jalur kereta api, jalan raya, dan rumah-rumah. Imbas dari ketidakstabilan ini pada dataran tinggi seperti pegunungan bahkan bisa menyebabkan keruntuhan batuan.
  • Keganjilan di Daerah Kutub
Hilangnya 125 danau di Kutub Utara beberapa dekade silam memunculkan ide bahwa pemanasan global terjadi lebih “heboh” di daerah kutub.Riset di sekitar sumber airyang hilang tersebut memperlihatkan kemungkinan mencairnya bagian beku dasar bumi.
  • Mekarnya Tumbuhan di Kutub Utara
Saat pelelehan Kutub Utara memicu problem pada tanaman danhewan di dataran yang lebih rendah, tercipta pula situasi yang sama dengan saatmatahari terbenam pada biota Kutub Utara. Tanaman di situ yang dulu terperangkap dalam es kini tidak lagi dan mulai tumbuh. Ilmuwan menemukan terjadinya peningkatan pembentukan fotosintesis di sejumlah tanah sekitar dibanding dengan tanah di era purba.
  • Habitat Makhluk Hidup Pindah ke Dataran Lebih Tinggi
Sejak awal dekade 1900-an, manusia harus mendaki lebihtinggi demi menemukan tupai, berang-berang atau tikus hutan. Ilmuwan menemukan bahwa hewan-hewan ini telah pindah ke dataran lebih tinggi akibat pemanasan global. Perpindahan habitat ini mengancam habitat beruang kutub juga, sebab es tempat dimana mereka tinggal juga mencair.
  • Peningkatan Kasus Alergi
Sering mengalami serangan bersin-bersin dan gatal di matasaat musim semi, maka salahkanlah pemanasan global. Beberapa dekade terakhir kasus alergi dan asma di kalangan orang Amerika alami peningkatan. Pola hidupdan polusi dianggap pemicunya. Studi para ilmuwan memperlihatkan bahwa tingginya level karbondioksida dan temperatur belakangan inilah pemicunya. Kondisi tersebut juga membuat tanaman mekar lebih awal dan memproduksi lebih banyak serbuk sari.